1. Dito dan Airin
“Halo Airin, saya Dito temen SMA nya Tazki” begitu message pertama dari Dito kepada Airin melalui Whatsapp.
Dito merupakan teman sma dari Tazki, roommate Airin
saat itu. Ternyata Dito tertarik saat melihat postingan Tazki yang
berisi fotonya dengan Airin di Path. Dito pun memberanikan diri untuk
berkenalan dengan Airin melalui chat messenger.
“Kita sekarang pacaran sudah dua
tahun. Tahun pertama pacaran kita sudah mengalami banyak drama. Dari
mulai proses aku yang saat itu masih punya pacar, di mana Dito berkorban
banyak buat bisa sama aku. Yang paling drama adalah kita pernah backstreet dari
orang tua aku karena ada suatu masalah yang bikin orangtua aku minta
aku putus sama Dito. Tapi karena rasa sayang yang kuat, niat baik kami
dan usaha berdua, akhirnya kami direstui dan malah keadaan berubah
menjadi jauh lebih baik. Keluarga kita berdua malah sangat akrab dan
kompak saat ini,” cerita Airin.
Airin sadar bahwa Dito merupakan tipikal anak band merangkap graphic designer yang kocak, lucu dan susah buat romantis. Sehingga dirinya tidak mengharapkan sebuah proposal romantis
dari Dito. Namun suatu hari Dito tiba – tiba mengirimkan pesan kepada
Airin jam setengah lima subuh yang berbunyi, “Airin, mimpi saya nambah sekarang. Punya creative space sendiri, punya keluarga yang bahagia dan kamu ada di dalam keduanya. Saya bakal perjuangin biar semuanya
jadi kenyataan.” Airin sangat terharu dengan kegigihan Dito yang berani
melamar dirinya langsung kepada orangtuanya. Ada satu pepatah Sunda
yang Airin dan Dito pegang sebagai pedoman dalam hubungan mereka yaitu, Sacangreud Pageuh, Sagolek Pangkek yang berarti komitmen dan konsisten.
Setelah orangtua mereka setuju, mereka
pun sepakat mengadakan lamaran di tanggal 16 Januari 2016. Tanggal ini
dipilih karena mereka jadian di tanggal 18 Januari 2014 dan nantinya
akan menikah di tanggal 17. “Supaya berurutan,” kata Airin.
Jika biasanya CPP disuruh memilih
tunangannya yang menyamar karena ditutupi mukanya, beda dengan lamaran
Airin. Dito malah disuruh menebak dari bentuk kaki – kaki para perempuan
yang menyamar. “Ibuku kasih ide kalau aku dan teman-teman dipakaikan
kaos kaki, badan ditutupi kain sehingga ketika ditengah acara yang
ditunjukan hanya kakinya saja. Lalu Dito disuruh memilih yang mana kaki
Airin diantara kaki yang ada. Hal itu lumayan bikin keluarga tertawa
ngeliat tingkah Dito yang kebingungan. Lalu adik – adik kelas aku
memberikan special performance di acaraku yaitu aksi juggling bartender sekaligus membuat minuman mocktail untuk para tamu. Menyenangkan sekali!” cerita Airin bahagia.
Tidak ketinggalan Airin memberikan tips untuk para brides to be dalam mempersiapkan acara lamaran, “Aku sarankan satu minggu sebelum acara, kamu membuat semua check list kebutuhan
pribadi kamu yang paling krusial. Karena mendekati hari H ada saja yang
bikin panik jadinya malah lupa atau tidak sempat. Menuju hari lamaran
juga pasti suka ada saja godaan yang bikin gemes dan cranky. Namun biarkan saja yang penting kamu dan pasangan kamu tetap satu perahu. Semuanya bakal tetap indah kalau kitanya kompak. “
0 komentar:
Posting Komentar