Follow us on FaceBook

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 04 November 2016

OUTDOOR ENGAGEMENT

1. Dito dan Airin

“Halo Airin, saya Dito temen SMA nya Tazki” begitu message pertama dari Dito kepada Airin melalui Whatsapp.
Dito merupakan teman sma dari Tazki, roommate Airin saat itu. Ternyata Dito tertarik saat melihat postingan Tazki yang berisi fotonya dengan Airin di Path. Dito pun memberanikan diri untuk berkenalan dengan Airin melalui chat messenger. 



“Kita sekarang pacaran sudah dua tahun. Tahun pertama pacaran kita sudah mengalami banyak drama. Dari mulai proses aku yang saat itu masih punya pacar, di mana Dito berkorban banyak buat bisa sama aku. Yang paling drama adalah kita pernah backstreet dari orang tua aku karena ada suatu masalah yang bikin orangtua aku minta aku putus sama Dito. Tapi karena rasa sayang yang kuat, niat baik kami dan usaha berdua, akhirnya kami direstui dan malah keadaan berubah menjadi jauh lebih baik. Keluarga kita berdua malah sangat akrab dan kompak saat ini,” cerita Airin. 



Airin sadar bahwa Dito merupakan tipikal anak band merangkap graphic designer yang kocak, lucu dan susah buat romantis. Sehingga dirinya tidak mengharapkan sebuah proposal romantis dari Dito. Namun suatu hari Dito tiba – tiba mengirimkan pesan kepada Airin jam setengah lima subuh yang berbunyi, “Airin, mimpi saya nambah sekarang. Punya creative space sendiri, punya keluarga yang bahagia dan kamu ada di dalam keduanya. Saya bakal perjuangin biar semuanya jadi kenyataan.” Airin sangat terharu dengan kegigihan Dito yang berani melamar dirinya langsung kepada orangtuanya. Ada satu pepatah Sunda yang Airin dan Dito pegang sebagai pedoman dalam hubungan mereka yaitu, Sacangreud Pageuh, Sagolek Pangkek yang berarti komitmen dan konsisten. 

Setelah orangtua mereka setuju, mereka pun sepakat mengadakan lamaran di tanggal 16 Januari 2016. Tanggal ini dipilih karena mereka jadian di tanggal 18 Januari 2014 dan nantinya akan menikah di tanggal 17. “Supaya berurutan,” kata Airin. 






Jika biasanya CPP disuruh memilih tunangannya yang menyamar karena ditutupi mukanya, beda dengan lamaran Airin. Dito malah disuruh menebak dari bentuk kaki – kaki para perempuan yang menyamar. “Ibuku kasih ide kalau aku dan teman-teman dipakaikan kaos kaki, badan ditutupi kain sehingga ketika ditengah acara yang ditunjukan hanya kakinya saja. Lalu Dito disuruh memilih yang mana kaki Airin diantara kaki yang ada. Hal itu lumayan bikin keluarga tertawa ngeliat tingkah Dito yang kebingungan. Lalu adik – adik kelas aku memberikan special performance di acaraku yaitu aksi juggling bartender sekaligus membuat minuman mocktail untuk para tamu. Menyenangkan sekali!” cerita Airin bahagia.

Tidak ketinggalan Airin memberikan tips untuk para brides to be dalam mempersiapkan acara lamaran, “Aku sarankan satu minggu sebelum acara, kamu membuat semua check list kebutuhan pribadi kamu yang paling krusial. Karena mendekati hari H ada saja yang bikin panik jadinya malah lupa atau tidak sempat. Menuju hari lamaran juga pasti suka ada saja godaan yang bikin gemes dan cranky. Namun biarkan saja yang penting kamu dan pasangan kamu tetap satu perahu. Semuanya bakal tetap indah kalau kitanya kompak. “
















INDOOR ENGAGEMENT

1. Ayu dan Wisnu

“Kita sama-sama siswa yang aktif di sekolah,” kenang Ayu semasa SMA. Wisnu dan Ayu yang bersekolah di Al-Azhar pun menceritakan hal-hal manis 10 tahun silam ketika mereka bergabung dalam organisasi OSIS dan Paskibra.
“Sebenarnya Wisnu sudah menyimpan perasaannya,” kata Ayu yang tidak kunjung menyadari hal tersebut.
Pertemuan yang sering dan berada di kelas yang sama saat 2 SMA membuat mereka menjadi dekat. Apalagi waktu itu, Wisnu dan Ayu berada dalam satu kelompok membuat film dimana Wisnu menjadi bapak sementara Ayu menjadi anaknya.
“Sampai pada hari terakhir pembuatan film tersebut Wisnu mengantar aku pulang kerumah.” Ayu yang mengaku dirinya ‘dingin’ terhadap cowok pun mau juga diantar Wisnu pulang ke rumah.
Menurut Ayu, ia ‘terjebak’ karena teman yang berjanji akan ikut semobil ternyata membatalkan niatnya. Usaha Wisnu pun ternyata tidak sia-sia karena ia punya waktu lebih lama untuk mengobrol dengan Ayu dan Ayu pun merasakan hal yang spesial terlebih ketika dalam perjalanan, terdengar lagu RAN ‘Nothing Lasts Forever’.



“Rasanya tidak seperti yang biasanya, susah diungkapkan,” jelas Ayu sambil tertawa.
Wisnu yang pantang menyerah membutuhkan waktu enam bulan untuk melakukan PDKT hingga akhirnya Ayu menerimanya. “Semuanya benar-benar mengalir begitu saja tanpa harus diawali dengan pertanyaan ‘mau ga jadi pacar aku?”
Wisnu dan Ayu memiliki karakter yang berbeda. Namun menurut mereka, inilah yang dinamakan saling melengkapi. “Aku masih ingat kata-kata salah satu dosenku yang paling fenomenal,” kenang Ayu.
Menurutnya, dosen tersebut mengatakan bahwa pasangan paling serasi itu engineer dan dokter. Tak disangka kondisi tersebut pas dengan Wisnu dan Ayu. Wisnu yang lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi dan Ayu yang lulusan Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Dalam menghadapi perbedaan karakter, Ayu menyarankan agar pasangan punya waktu maksimal di hari weekend.


“Wisnu bukan tipe orang yang romantis.”
Menurut Ayu, Wisnu sangat suka memberikan kejutan kecil. Tidak ada surprise lamaran di kala itu tapi ada hal manis yang selalu dikenang oleh Ayu. Sehari sebelum pertemuan kedua keluarga untuk perkenalan, Ayu memang sedang mengalami bad mood dalam urusan pekerjaannya.




Ternyata Wisnu menawarkan diri untuk menjemputnya sepulang dari kantor dan ternyata tiba-tiba ia memberikan bunga untuk Ayu. Karena Ayu merasa tidak ada sesuatu yang harus dirayakan, dengan polosnya ia bertanya pada Wisnu. Dan Wisnu pun menjelaskan bahwa bunga itu diberikan agar bad mood Ayu bisa hilang.
“Coba buka bunganya!”
Ternyata, Wisnu menyelipkan cincin di bunga tersebut dan mengatakan, “Aku mau kamu selalu jadi pendamping hidup aku.” Seketika itu, Ayu pun lupa dengan perasaan bad mood-nya karena terharu dan bahagia.





Tiba saatnya ayah Ayu bertanya, “Anandaku sayang Ayu Nitami, apakah Ayu dapat menerima permintaan lamaran dari Wisnu?”
“Bimillahirrahmanirrahiim, Insya Allah Aku terima lamaran dari Mas Wisnu,” jawab Ayu dengan tenang. Ia tidak menyangka perjalanannya bersama Wisnu pun akhirnya mencapai moment yang bahagia seperti saat ini.






Konsep lamaran Dreamy Magical of Lace and Batik
Konsep acara lamaran Wisnu dan Ayu adalah “Dreamy Magical of Lace & Batik”. Ada percampuran unik antara kain batik yang traditional dan lace yang modern. “Semua ide-ide yang aku punya, aku sampaikan ke team Parama Project, dan hasilnya sangat bagus sekali sesuai dengan ekspektasiku.”
Ayu mengatakan bahwa ia berburu kain batik sendiri untuk backdrop yang ada di taman. Motifnya menggunakan batik mega mendung karena ini memang khas Cirebon, kota asal Ayu. Sentuhan warna biru yang soft serta awan-awan putih cukup mengena untuk menghasilkan kesan dreamy.





Untuk dekorasi indoor, Ayu memadukan bunga, awan serta warna-warna icy blue dan pink. Yang unik dari dekorasi ini adalah ide spontan Ayu yang ingin menambahkan dedaunan. Akhirnya, team pun memetik daun-daun jeruk yang ada di halaman rumah Ayu. Alhasil, harum bunga dan daun tersebut menjadikan ruangan sangat wangi dan segar.




Ayu juga terkesan dengan hand bouquet yang diberikan Wisnu. Rangkaian bunga Edelweis memang menjadi simbol keabadian karena warnanya tidak berubah dan tidak pernah layu.









https://youtu.be/4VQkTW6WKD0





Selasa, 25 Oktober 2016

ROYAL WEDDING

ROYAL WEDDING 

1. Pangeran Abdul Malik dan Raabi'atul Adawiyyah Pengiran Haji Bolkiah di Brunei Darussalam

Sudah dengar belum berita tentang pernikahan royal pangeran Brunei Darussalam yaitu Abdul Malik, putra bungsu dari Sultan Hassanal Bolkiah, dengan Dayangku Raabi’atul ‘Adawiyyah Pengiran Haji Bolkiah yang baru dilaksanakan pada tanggal 5 April kemarin? Well, perayaan pernikahan yang berlangsung selama 11 hari ini banyak disebut sebagai The Most Extravagant Wedding of The Year! Do you know why? Check out 5 extravagant things about this Brunei’s Royal Wedding!

1. Pernikahan ini diadakan di Istana Nurul Iman di Bandar Seri Begawan yang merupakan residential palace atau tempat tinggal kerajaan terbesar di dunia. Di istana ini terdapat 1,788 kamar, 5 grand swimming pool, 257 kamar mandi dan garasi yang bsa memuat 110 mobil!


2. Jika biasanya seorang pengantin perempuan membawa flower bouquet, Dayangku Raabi’atul ‘Adawiyyah Pengiran Haji Bolkiah justru membawa sebuah bouquet yang terbuat dari berbagai jenis batu mulia!


3. Tak hanya itu, sang pengantin wanita yang juga bekerja sebagai system data analyst ini mengenakan aksesori kalung berlian yang juga dihiasi dengan belasan batu emerald dengan berbagai ukuran. Ukuran yang paling besar sebesar buah anggur! Dayangku Raabi’atul ‘Adawiyyah Pengiran Haji Bolkiah juga mengenakan bros emerald sebesar telur puyuh yang disematkan di baju sekitar dada.


4. Untuk sepatu pengantin, sang pengantin wanita memercayakannya kepada Christian Louboutin yang terkenal dengan signature sol merah nya itu. Tapi berbeda dengan kebanyakan sepatu Louboutin lainnya, sepatu pernikahan ini dibuat full dengan kristal Swarovski! Shoes fit for a princess! Oh ya, aksesoris yang digunakan juga hanya kalung dan tiara, Dayangku Raabi’atul ‘Adawiyyah Pengiran Haji Bolkiah juga memakai gelang kaki yang terbuat dari pure gold! Looking at chunky it is, we can only imagine how heavy it is! 







5. Untuk acara resepsi, kedua pengantin berganti baju. Sang pangeran menggunakan pakaian militer sedangan sang putri menggunakan baju khas Melayu dan juga aksesoris berupa kalung dan tiara. Kalung nya pun lebih extravaganza dibanding kalung yang digunakan siangnya! Kalungnya ini terbuat dari ratusan berlian dan juga puluhan batu ruby. Beliau juga mengenakan cincin berlian yang sangat besar dengan platinum band. OMG! This is truly the most extravagant wedding of the year!








https://www.youtube.com/watch?v=SPhDUPCsoPE

OUTDOOR WEDDING

OUTDOOR WEDDING


1. Bena dan Vendry


Hayoo, siapa di antara kamu disini yang selama persiapan pernikahan sebelum tidur lengket dengan ponsel atau PC karena mencari referensi dekorasi pernikahan baik melalui Instagram, Pinterest, maupun wedding website seperti The Bride Dept? Rasanya hampir semua brides-to-be melakukannya, termasuk Vendryana yang baru beberapa bulan lalu melangsungkan pernikahannya dengan Benazio. Pernikahan mereka sangat unik, tidak kalah dengan keunikaan saat mereka menggelar acara lamaran yang pernah juga diulas The Bride Dept sebelumnya.







Kesibukan Vendry dan Bena yang memiliki background pekerjaan yang sama membuat mereka sempat panik karena banyak hal yang harus diurus namun waktu mereka tidak banyak. Untungnya keluarga sangat membantu mereka mengurusi segala keperluan pernikahan. “Hal yang pertama aku lakukan adalah menghubungi MUA favorit aku. Karena ternyata book MUA favorit itu lebih sulit dari book gedung, hehehe. Intinya banyak keajaiban saat kita jalani persiapan pernikahan. Ada saja hambatannya, tetapi kalau kita tidak berhenti usaha dan berdoa, ada saja juga solusinya,” ujar Vendry.





Pemilihan lokasi di Museum Bank Indonesia menurut Vendry adalah jodoh. Sebenarnya Vendry dan Bena sudah pasrah karena hampir semua venue outdoor yang ada di Jakarta sudah tersewa. Ketika mereka mendatangi museum Bank Indonesia yang baru saja dibuka sebagai wedding venue di tahun 2015 ini, mereka langsung jatuh cinta dan memutuskan untuk menikah disana. Untuk prosesi akad nikah mereka memutuskan untuk menggunakan adat Jawa karena sejak kecil Vendry memang sudah bermimpi untuk menikah dengan nuansa adat Jawa. Prosesi sungkeman dan juga panggih mereka jalani selepas mengucapkan ijab qabul. “Yang jadi favorit aku adalah saat bagian injek telor. Itu pertama kalinya aku pegang kaki Bena dan bersihkan kaki dia. Di prosesi ini, kerasa banget kalau istri itu punya kewajiban melayani suami,” kenang Vendry.










Fun and unforgettable. Dua hal tersebut yang bagi Vendry harus terjadi dalam pernikahannya. Adat Jawa dan modern rustic dipilih sebagai konsep untuk akad nikah dengan dominasi warna putih dan ditambah unsur warna hijau, kayu dan percikan warna kuning. Vendry mengaku terinspirasi dari pernikahan Jason Mraz untuk bagian pendopo, lalu untuk susunan kursi para tamu, mereka sengaja membuatnya secara melingkar agar para tamu dengan mudah bisa melihat prosesi akad dari berbagai sisi


 Untuk resepsi mereka mengusung tema Tech Geek yang sesuai dengan pekerjaan dan passion mereka di bidang social media. “Untuk keseluruhan komponen resepsi, kami banyak menjadikan atribut – atribut di social media menjadi nyata. Mulai dari kartu undangan yang terinspirasi dari Google dan food signage dari Instagram.






 










Ucapan terima kasih kami juga bisa dibilang unik yaitu kartu berbentuk interface Instagram dimana kami seakan-akan memberikan 1 follower untuk tamu undangan kami dalam bentuk sendal jepit. Highlight-nya di bagian pelaminan, sofa dan background kami yang berbentuk Tetris. Karena aku juga suka banget tampilan Tetris, selain itu tetris yang warnanya paling mendekati dengan warna Google,” jelas Vendry.



Pelaminan dengan konsep seperti yang Vendry dan Bena usung ini jarang terjadi mengingat kebanyakan orangtua di Indonesia tidak setuju, namun tidak dengan keluarga mereka. Vendry bersyukur karena memiliki orangtua dan keluarga yang seru.”Aku rasa, karena pernikahan kakak kami sebelumnya, Bintang dan Astra, bertema Star Wars. Jadi kami dapat approval untuk tema yang unik juga, hehehe. Awalnya kami sempat pesimis bagian pelaminan akan biasa saja, sampai akhirnya saya lihat hasil browsing Pinterest saya ada kantor dengan tema tetris. Kalau dipikir-pikir lucu juga kalau kita duduk di balok-balok tetris. Lalu vendor conceptor dan dekorasi coba buat konsep dan design yang kira – kira buat saya dan keluarga tetap nyaman di atas tapi juga bagus secara estetika. Senang banget pas liat hasilnya! Di atas ekspektasi!” seru Vendry. 




Warna – warna Google mereka jadikan sebagai moodboard dalam resepsi, namun pada area catering dan penerima tamu Vendry tetap memakai warna kayu. Nuansa warna tersebut juga Vendry berikan pada seragam untuk bridesmaid dan keluarga yang terlihat menjadi sangat ceria di tengah – tengah tamu undangan yang memakai dresscode hitam dan putih. Keunikan dari pernikahan mereka tidak berhenti sampai disitu saja, undangan mereka juga tidak kalah uniknya.










“Ide awalnya datang dari wedding.yesplease. Langsung approve saat itu juga! Setelah itu, kami diskusi bersama mengenai kontennya dan yang saya suka, petanya yang dibuat seperti Google Maps dan dalam ukuran besar! Inspirasinya dari buka page Google terus pelajari interface mereka di setiap feature mereka seperti Google Image, Google Maps, Google Search. Semua itu diterapkan di tiap komponen undangan,” kata Vendry.







 https://www.youtube.com/watch?v=aFo9LPS3GjA


https://www.youtube.com/watch?v=2IqkzmuVI_I